Runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat - Biografi Belisarius



Perang Iberia

Kaisar Yustin I wafat pada tahun 527, dan digantikanYustinianus I. Dari pamannya, Yustinianus mewarisi Perang Iberia, konlik berkelanjutan dengan Kekaisaran Sassaniyah Persia. Belisarius pun dikirim Yustinianus untuk berpartisipasi dalam perang tersebut. Awal masuknya Belisarius ke perang ini berlangsung alot. Ia gagal melindungi pasukan ekspedisi Romawi yang sedang membangun benteng pertahanan di Thannuris.

Pada tahun 530, Belisarius dan Hermogenes, rekannya yang membawahi 25.000 pasukan bertemu dengan 40.000 pasukan Persia di Dara, Turki Selatan. Meski kalahjumlah, Belisarius tetap memilih bertempur. Lewat formasi dan taktik penyergapan yang efektif, Belisarius berhasil memecah dan mengalahkan telak pasukan Persia. Persia kehilangan 8.000 pasukannya sebelum akhirnya mundur dan Belisarius mencetak kemenangan pertamanya dengan gemilang.

Namun kemenangan ini tidak membuat Romawi Timur berada di atas angin dalam waktu lama. Belisarius dan pasukannya bertemu lagi dengan pasukan Persia di Callinicum ”sekarang Ar Raqah, Suriah), sebuah daerah di utara sungai Euphrates pada bulan April, tahun 531. Berada dalam moral yang tinggi, pasukan Romawi Timur dipenuhi semangat bertempur.

Hal ini berlawanan niat Belisarius yang hanya berniat memukul mundur pasukan Persia tanpa melakukan konfrontasi yang beresiko. Setelah gagal membujuk pasukannya yang membangkang, Belisarius akhirnya menyiapkan diri untuk pertempuran.

Setelah pertempuran yang berimbang selama setengah hari, kavaleri elit Persia berhasil menembus pertahanan pasukan Ghassanid, sekutu Romawi Timur dan memaksa mereka mundur. Kehilangan satu sayap pasukannya, Belisarius segera memerintahkan pasukannya untuk mundur. Pasukan Persia pun mengejar dan membunuh pasukan Romawi Timur yang berusaha kabur.

Meskipun berakhir dengan kemenangan Persia, kedua kubu mendapat pukulan berat akibat pertempuran ini. Romawi Timur kehilangan banyak pasukan, sedangkan Persia kini kekurangan kekuatan untuk menginvasi Suriah. Pertempuran ini pun menutup Perang Iberia. Romawi Timur mendapat kembali Lazica dan Persarmenia, namun harus membayar rampasan perang sebesar 11.000 pon emas tiap tahunnya. Belisarius sendiri kembali dan diberhentikan dari jabatannya oleh kaisar.


Kerusuhan Nika

Konstantinopel pada awal tahun 532 adalah tempat yang kacau. Yustinianus I, yang sudah memerintah selama lima tahun kehilangan kepercayaan rakyatnya. Banyak yang tidak menyukai kebijakannya dalam memilih penasehat kekaisaran dan pejabat kota. Eudaemon, prefek Konstantinopel adalah salah satu pejabat yang paling dibenci oleh masyarakat.

Balapan kereta kuda adalah olahraga paling populer di Konstantinopel. Ada beberapa kubu suporter yang berlawanan dalam olahraga ini. Mereka menamakan diri sesuai seragam tim pengendara kuda yang mereka dukung. Yang paling besar di antara kubu-kubu ini adalah Kubu Biru dan Kubu Hijau. Kedua kubu merupakan kekuatan politik yang cukup kuat dan sering ikut campur dalam masalah negara, dari perihal keagamaan hingga suksesi kekaisaran. Kaisar Yustinianus I sendiri mendukung Kubu Biru.

Tujuh anggota Kubu Biru dan Kubu Hijau dituding terlibat pembunuhan yang terjadi pasca pertandingan. Eudaemon, yang disebut sebelumnya pun memvonis hukuman mati untuk mereka. Pada saat eksekusi, dua orang dari masing-masing kubu berhasil kabur dan bersembunyi di sebuah gereja.

Baik Kubu Biru dan Kubu Hijau meminta Yustinianus I untuk memberikan pengampunan, namun sang kaisar tidak memberi jawaban. Kedua kubu yang marah pun kini bergabung dan merusuh di sepanjang jalanan. Kejadian ini dikenal sebagai Kerusuhan Nika, karena para perusuh dari kedua kubu yang biasa meneriakkan warna seragam tim pengendara kuda yang mereka bela pun mengubah teriakannya menjadi “Nika!”, yang artinya kemenangan. Beberapa anggota senat yang tidak menyukai Yustinianus pun memanfaatkan kerusuhan ini untuk mengkudeta sang kaisar. Mereka mengangkat Hypatius, salah seorang senat, dan keponakan Anastasius I, kaisar pendahulu sebagai pengganti Yustinianus. Yustinianus yang putus asa nyaris melarikan diri seandainya istrinya, Ratu Theodora, tidak membujuknya.

Belisarius dipanggil bersama Narses, kasim yang juga merupakan penasehat kepercayaan kaisar, serta Mundus, seorang jendral terkemuka untuk meredakan kerusuhan. Keduanya menggunakan pendekatan yang sangat berbeda. Narses akan menggunakan sejumlah uang untuk membujuk Kubu Biru, sembari mengingatkan bahwa Yustinianus adalah pendukung tim mereka. Jikalau Narses gagal, Belisarius dan Mundus bersama pasukan kekaisaran akan membantai para perusuh.

Narses gagal. Belisarius dan Mundus pun menyerang. Kerusuhan pun berhasil diredakan. Hampir tiga puluh ribu jiwa terbunuh dalam kejadian ini. Hypatius beserta anggota senat yang terlibat dieksekusi oleh Yustinianus.

Posisi Yustinianus kini aman dan dia sekarang dapat mewujudkan ambisinya untuk menguasai kembali kekaisaran bagian barat. Belisarius pun dipanggil kembali oleh sang kaisar. Meskipun ia kalah di Callinicum, Yustinianus sadar bahwa Belisarius adalah sosok yang paling kompeten untuk memimpin pasukan menguasai kembali wilayah milik kekaisaran.


Perang Vandal

Mei, tahun 429, Geiseric, pemimpin bangsa Vandal menyeberangi Selat Gibraltar menuju Afrika Utara bersama 80.000 rakyatnya. Geiseric menyerang dan berhasil mengambil alih Mauretania Sitifensis, Mauretania Caesariensis dan Numidia. Pihak kekaisaran Romawi Barat mengakui pemerintahan Geiseric atas daerah-daerah tersebut dan membuat perjanjian damai dengan Geiseric.

Perdamaian tidak berlangsung lama. Geiseric mengepung Kartago pada bulan Oktober, tahun 439. Perjanjian damai dibuat kembali pada tahun 442. Lewat perjanjian ini, Geiseric menukar beberapa daerah yang mereka kuasai dengan dua provinsi milik kekaisaran yang kaya sumber daya alam, Byzacena, dan Zeugitana. Kartago pun kini menjadi ibukota Kerajaan Vandal.

Meskipun terikat perjanjian damai, bangsa Vandal tetap menyusahkan kekaisaran Romawi Barat. Perompak-perompak Vandal mengacau di laut Aegea, dan pada tahun 455, Geiseric menyerang dan menjarah kota Roma. Seusai penjarahan yang berlangsung selama2 minggu, Geiseric dan pasukannya berlayar ke Corsica, Sardinia, dan Kepulauan Balears. Daerah-daerah ini pun dikuasai oleh Kerajaan Vandal. Di tahun 468, Kekaisaran Barat dan Kekaisaran Timur melancarkan ekspedisi penghukuman ke Kartago, namun sayangnya, Kerajaan Vandal unggul dan mengalahkan mereka di Cape Bon, Tunisia. Setengah dari kapal perang Romawi terbakar dan tengelam.

Di tahun 476, Kekaisaran Romawi Barat runtuh setelah Kaisar Romulus Augustulus dimakzulkan oleh Odoaker, kepala suku Scirii. Odoaker mengangkat dirinya sebagai Raja Italia, sebelum akhirnya tewas dalam perang melawan Theodorik, pemimpin bangsa Ostrogoth. Theodorik pun menggantikan Odoaker sebagai penguasa Italia.

Bangsa Vandal menganut doktrin agama Kristen Arianisme, dan sering menindas penganut Kristen Kalkedonia. Pihak Kekaisaran Romawi Timur kerap memprotes tindakan ini, namun hampir tidak pernah digubris. Semua berubah ketika Hilderic, cucu Geiseric naik tahta. Ia menghentikan penindasan para penganut Kristen Kalkedonia, dan menjalin hubungan diplomasi dengan Kekaisaran Romawi Timur. Banyak bangsawan Vandal tidak menyukai kebijakan pro-Romawinya. Mereka memberontak danmengantikan Hilderic dengan Gelimer, sepupunya.

Kaisar Yustinianus I meminta Gelimer mengembalikan tahta kepada Gelimer, atau setidaknya mengirimkan Gelimer ke Konstantinopel. Kedua permintaan ditolak mentah-mentah oleh Gelimer. Pembangkangan ini pun memulai Perang Vandal. Belisarius diangkat sebagai komandan ekspedisi penyerangan Kerajaan Vandal. Ia membawahi 10.000 infantri, 5.000 kavaleri, dan 500 kapal perang. Pasukan ini dinilai terlalu minim, mengingat reputasi bangsa Vandal di bawah pemerintahan Geiseric yang dikenal sebagai petarung dan perompak yang tangguh. Beberapa pejabat mencoba mengingatkan sang kaisar kekalahan memalukan di Cape Bon. Meski begitu, Yustinianus bersikeras dan tidak mengindahkan nasehat mereka. Pada bulan Juni, tahun 533, Belisarius pun berangkat. Ia membawa istrinya, Antonina, serta Procopius, sekretaris pribadinya dalam ekspedisi ini.

Pasukan Romawi pun mendarat di Caputvada. Belisarius dan pasukannya bergegas menuju Kartago, ibukota Kerajaan Vandal. Belisarius sadar bahwa citra pasukan Romawi Timur sangat penting dalam perang kali ini. Ia ingin para penduduk setempat menganggap mereka datang sebagai pembebas, maka dari itu Belisarius menekankan disiplin ketat pada pasukannya. Hal ini menyebabkan para penduduk setempat kooperatif dengan pasukan Belisarius.

Berita kedatangan Belisarius pun sampai ke telinga Gelimer. Ia mengeksekusi Hilderic, dan menyiapkan pasukan untuk menyergap pasukan Romawi Timur sebelum mereka mencapai Kartago. Gelimer hanya memiliki 11.000 pasukan, kalah jumlah dengan 15.000 pasukan Romawi Timur. Gelimer berencana mengepung pasukan Belisarius dengan memanfaatkan pengetahuannya akan medan setempat. Kedua pasukan bertemu pada tanggal 13 September, tahun 533.

Meski rencana awalnya untuk mengepung pasukan Romawi Timur gagal, Gelimer berada di atas angin. Moral pasukannya tinggi, dan ia berhasil mengalahkan pasukan kavaleri Romawi Timur. Sayangnya, Gelimer mendapat kabar bahwa saudaranya, Ammatas telah tewas terbunuh musuh. Tengelam dalam kesedihan, Gelimer membatalkan serangan penghabisan ke pasukan Romawi Timur. Belisarius segera memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang balik. Pasukan Romawi Timur pun mengalahkan pasukan Vandal.

Kekalahan Gelimer mengakibatkan kota Kartago tidak memiliki pertahanan. Pasukan Romawi Timur pun memasuki kota tanpa perlawanan. Belisarius memerintahkan pasukannya untuk tidak mengusik penduduk setempat. Ia pun memerintahkan pembangunan kembali dinding pertahanan kota. Setelah terusir dari Kartago, Gelimer membawa pasukannya menuju Bulla Regia, Numidia. Ia mengirim pesan kepada saudaranya, Tzazon yang sedang berada di Sardinia untuk kembali ke Afrika Utara. Menunggu kedatangan saudaranya, Gelimer mencoba memecah pasukan Romawi Timur. Ia menawarkan hadiah untuk setiap kepala pasukan Romawi Timur yang mereka bawa kepada suku pribumi. Ia juga mencoba menyogok kavaleri bayaran Hun yang berperan penting dalam kekalahannya sebelumnya.

Tzazon pun sampai ke Afrika Utara pada bulan Desember. Gelimer segera mengerahkan pasukan menuju Kartago. Bersama dengan pasukan Tzazon, ia memerintahkan penghancuran tanggul air yang menjadi sumber air untuk Kartago. Dalam dua belas minggu semenjak ia menguasai Kartago, Belisarius telah menyelesaikan pembangunan dinding pertahanan. Ia juga sadar penyusup- penyusup Gelimer telah meracuni loyalitas pasukan bayaran yang ia bawa, sehingga menempatkan mereka di posisi paling belakang dalam formasi perang. Belisarius dan pasukannya keluar dari Kartago,dan bertemu dengan pasukanVandal yang berjumlah50.000 di Tricamarum. KavaleriRomawi Timur pun menghantampasukan Vandal danmembunuh Tzazon. KematianTzazon membuat Gelimer kehilangansemangat tempurnyasekali lagi. Pasukan Vandal mundur, namun dikejar oleh pasukan Romawi Timur. Sekitar 3.000 pasukan Vandal tewas dalam pertempuran ini. Tanpa perlawanan berarti, Belisarius dan pasukannya menguasai kota-kota Kerajaan Vandal satu-persatu. Gelimer yang bersembunyi di Numidia selama beberapa bulan sadar bahwa kerajaannya tidak bisa diselamatkan lagi. Ia menyerah pada bulan Maret, tahun 534, menutup tirai sejarah Kerajaan Vandal.

Atas kesuksesannya mengalahkan Kerajaan Vandal, Belisarius dianugrahi trimphus, upacara kehormatan untuk pemimpin militer yang berjasa untuk bangsa Romawi. Ia adalah orang terakhir yang menerima penghargaan ini.


Perang Goth

Athalarik, cucu Theodorik, menggantikan kakeknya sebagai penguasa Italia. Athalarik yang baru berusia 10 tahun memerintah di bawah pengawasan Amalasuntha, ibunya yang dianggap pro-Romawi. Ia akrab dengan Yustinianus. Amalasuntha juga cenderung mendidik anaknya dengan tradisi Romawi, menyebabkan dirinya dibenci oleh bangsawan-bangsawan Ostrogoth.Sadar bahwa para bangsawan tersebut mencoba menyingkirkannya, Amalasuntha pun mengeksekusi mereka.

Sayangnya, Athalarik meninggal pada tahun 534. Amalasuntha pun mengangkat Theohadad, sepupunya sebagai pemimpin baru bangsa Ostrogoth dan penguasa Italia. Ironis, Theohadad yang ia anggap dapat membantu posisinya malah berpihak pada para bangsawan yang membenci Amalashuntha. Alhasil, Amalasuntha pun diasingkan dan dibunuh pada bulan April, tahun 535. Kematian Amalasuntha pun kini menjadi alasan yang dapat dipakai oleh Yustinianus untuk menyerang Italia. Ia memanggil Belisarius untuk memimpin ekspedisi sekali lagi, kali ini bersama 7.500 prajurit, hanya setengah dari saat perang melawan Kerajaan Vandal. Yustinianus juga mengirim Mundus, pemimpin pasukan kekaisaran di Illyricum untuk menguasai Dalmatia. Belisarius dan pasukannya pun mendarat di Sisilia. Penduduk pulau yang strategis ini menerima kedatangan pasukan Romawi Timur, membuat Belisarius tidak menemui kesulitan dalam menguasai Sisilia. Theohadad, mengingat kemenangan cepat Belisarius di Afrika pun menyerah dan berjanji akan menyerahkan Italia dan Sisilia kepada kekaisaran.

Yustinianus merasa sangat girang mendapati betapa mudahnya ia dapat menguasai Italia kembali, tetapi kenyataan akhirnya berkata lain. Mundus berhasil menguasai Dalmatia, namun pasukan Ostrogoth datang dan menyerang dengan niat merebut kembali provinsi tersebut. Di tengah pertempuran, Mauricius, putra Mundus terbunuh. Mundus yang marah besar pun memimpin serangan yang brutal ke pasukan Ostrogoth. Pasukan Ostrogoth yang mendapat pukulan berat pun mundur, dan Mundus memerintahkan pengejaran. Di tengah pengejaran ini, Mundus terluka parah, menyebabkan pasukan Romawi Timur kehilangan arah, dan terpaksa meninggalkan Dalmatia. Theohadad yang mendapatkan berita ini pun mendapatkan keberanian untuk melawan Yustinianus, dan membatalkan niatnya untuk menyerah.

Belisarius yang berada di Sisilia pun diperintahkan untuk menyerang Italia. Bulan Oktober, tahun 536, pasukan Romawi Timur pun mencapai Naples. Setelah pengepungan yang brutal selama 3 minggu, Naples pun jatuh. Penduduk setempat menolak untuk menyerah, mengakibatkan Belisarius memperbolehkan pasukannya untuk menjarah kota tersebut.Ketidakmampuan Theohadad untuk menghentikan serangan Romawi Timur pun harus ia bayar dengan tahta dan nyawanya. Para bangsawan Ostrogoth pun mengangkat Witiges, seorang jendral sebagai pemimpin baru mereka. Witiges tahu jelas kemampuan Belisarius, dan berniat untuk memantapkan keadaan pasukannya sebelum melawannya. Ia meninggalkan kota Roma dan pergi ke Ravenna. Ia juga menceraikan istrinya, dan menikahi Matasuntha, anak perempuan Amalasuntha untuk memperkuat posisinya.

Sementara itu, Belisarius sendiri belum menunjukkanpergerakan menuju Roma. Iamencoba memperkuat posisinyadi Italia Selatan sembariberkirim surat denganPaus Silverius. Paus Silveriusyang tidak ingin Roma bernasib sama dengan Naples pun memutuskan untuk mendukung Belisarius. Mendapati kabar ini, Belisarius pun bergerak menuju Roma. Ia dan pasukannya memasuki kota tersebut tanpa perlawanan. Tahu bahwa pasukan Ostrogoth akan kembali, Belisarius pun memperkuat pertahanan kota, dan menumpuk ransum dan suplai untuk perang mendatang.

Witiges sadar betul bahwa kredibitilasnya sebagai pemimpin Ostrogoth dipertaruhkan dalam pertempurannya melawan Belisarius. Ia pun menyiapkan 45.000 pasukannya dan segera mengepung Roma pada Maret, tahun 537. Witiges memerintahkan pasukannya untuk menyabotase tanggul air yang merupakan sumber air utama Roma. Belisarius yang hanya memiliki 5.000 pasukan pun meminta bantuan dari Konstantinopel. Sembari menunggu pasukan bantuan, Belisarius memanfaatkan mata air di sekitar kota sebagai pengganti sumber air.

Setelah pengepungan selama dua bulan, pasukan bantuan pun datang. 1.600 kavaleri bayaran bangsa Hun menembus blokade dan bergabung dengan pasukan Belisarius di dalam kota. Meski begitu, pasukan Romawi Timur masih kalah jumlah. Belisarius berhasil menghentikan serangan Witiges dengan korban minimal, namun jumlah pasukan Ostrogoth yang besar membuat pertempuran berjalan cenderung stagnan. Seiring pengepungan berlangsung, baik pasukan Romawi Timur dan Ostrogoth pun mulai kehabisan ransum dan terjangkit penyakit.

Di bulan November, 5.000 pasukan elit Romawi Timur pun sampai ke Roma dibawah pimpinan John. Witiges yang awalnya percaya diri dengan jumlah pasukannya pun mulai patah semangat. Moral pasukannya sudah jatuh akibat pengepungan yang tak membuahkan hasil. Sebelum situasi semakin buruk, Witiges pun berniat mengakhiri perang dengan negosiasi dan menawarkan perjanjian gencatan senjata selama tiga bulan. Pengepungan pun dihentikan untuk memberikan waktu untuk perjalana utusan Ostrogoth ke Konstantinopel.

Memanfaatkan waktu luang ini, Belisarius pun mendatangkan 3.000 pasukan Issauria. Dengan hati-hati, ia merusak jalur suplai pasukan Ostrogoth. Ia juga mengirim John bersama 2.000 kavaleri untuk menjarah Picenum. Witiges memprotes tindakan Belisarius, namun ia tidak mengindahkannya. Witiges pun mencoba membalas Belisarius. Ia mengirimkan mata- mata untuk mensabotase pertahanan Roma, namun berhasil digagalkan.

Belisarius kemudian mengirim John untuk menguasai Rimini, sementara Witiges masih menunggu dengan gelisah hasil negosiasi damainya dengan Yustinianus. Setelah mendengar kabar bahwa Rimini telah jatuh ke tangan John, Witiges pun segera mundur ke Ravenna. Ravenna, ibukotanya hanya berjarak satu hari perjalanan dari Rimini. Takut pusat kekuasaannya akan diserang oleh pasukan Romawi Timur, Witiges pun mengakhiri pengepungannya di Roma pada bulan Maret tahun 538.

Bersamaan dengan mundurnya Witiges dan pasukannya, Belisarius pun mulai menyerang kota-kota yang dikuasai Ostrogoth. Ia pun memerintahkan John dan 2.000 kavalerinya untuk bergabung kembali dengan pasukan utama, namun ia menolak. John mencoba untuk meyakinkan Matasuntha, istri Witiges untuk mengkhianati suaminya. Sayangnya, sebelum John berhasil, Witiges mengerahkan pasukannya untuk mengambil kembali Rimini.

Belisarius pun bergegas menuju Rimini bersama pasukannya untuk menolong John. Bersamaan dengan ini, Narses dan 5.000 pasukannya sampai di Italia. Narses, kasim dan penasehat kepercayaan Yustinianus diutus oleh sang kaisar untuk mengawasi tindak-tanduk Belisarius. Keberhasilan sang jendral telah mengundang banyak gosip tidak sedap akan semakin besar ambisinya seiring meroketnya reputasinya.

Baik sang jendral dan sang kasim punya pendekatan yang berbeda akan bagaimana cara mereka membantu John. Narses memilih konfrontasi langsung, sementara Belisarius memilih untuk berhati-hati. Setelah perdebatan panjang, diputuskanlah rencana Belisarius lah yang dipakai. Ia pun membagi pasukannya menjadi tiga, dimana dua di antaranya akan mendekati Rimini lewat laut, sementara pasukan utama yang dipimpin oleh Belisarius dan Narses akan mendekati kota lewat darat. Witiges yang mengetahui bahwa ia akan dikepung dari tiga arah pun akhirnya memilih untuk kembali ke Ravenna. Ramini pun berhasil dikuasai Belisarius dan Narses. Ironisnya, kemenangan ini memecah pasukan Romawi Timur menjadi dua faksi. Satu faksi berpihak pada Belisarius, faksi lainnya berpihak pada Narses, dimana John menjadi salah satu anggotanya karena ia sadar bahwa status Narses lebih menjanjikan, meskipun ia berhutang nyawa dengan Belisarius.

Di bulan April 538, Belisarius mendapatkan permintaan dari Mediolanum ”Milan). Penduduk kota tersebut meminta Belisarius untuk membebaskan mereka dari pemerintahan bangsa Ostrogoth. Belisarius pun mengirim 1.000 pasukannya yang dipimpin oleh Mundilas, salah seorang letnannya. Pasukan kecil ini, dengan bantuan penduduk Milan pun berhasil mengamankan Milan dan daerah sekitarnya. Mediolanum merupakan kota terkaya kedua di Italia setelah Roma. Kehilangan kota tersebut merupakan pukulan berat untuk harga diri Witiges. Ia pun memerintahkan 10.000 pasukannya untuk merebut kembali Mediolanum.

Mundilaspun segera memberitahukan kabar ini kepada Belisarius dan mengirimkan pasukan ke Mediolanum. Meski begitu, pasukan bantuan ini pun kewalahan oleh jumlah pasukan Ostrogoth. Mereka pun meminta bantuan kepada Belisarius, dimana ia kemudian memerintahkan John untuk segera berangkat ke Mediolanum. John menolak, dan beralasan bahwa ia hanya akan mengikuti perintah langsung dari Narses. Meski Narses memberikan perintah, John jatuh sakit.

Penundaan-penundaan tersebut mengakibatkan Milan berada dalam bahaya besar. Lama dikepung,suplai mereka pun mulai habis. Pasukan Ostrogoth berjanji akan membebaskan Mundilas dan pasukannya apabila mereka menyerah. Mundilas menolak, karena penduduk Mediolanum yang telah mengkhianati Witiges tentu tidak akan diampuni. Di akhir Maret, tahun 539, Mundilas, di bawah tekanan pasukannya yang sudah kehilangan semangat tempur pun terpaksa menerima tawaran tersebut. Pasukan Romawi Timur pun meninggalkan kota dengan selamat, namun tidak dengan penduduk setempat. Pasukan Ostrogoth menjarah Mediolanum, membunuhi penduduknya dan membakar kota tersebut.

Yustinianus pun menyadari kesalahannya, dan memanggil Narses kembali, dan memberi komando sepenuhnya kepada Belisarius. Witeges yang menyadari kerajaannya kini terancam runtuh. Ia mengirim utusan ke Persia, ke Khosrau I agar ia memulai perang baru dengan Kekaisaran Romawi Timur. Sayangnya, utusannya tersebut tak pernah kembali. Belisarius dan pasukannya pun menyerang kota-kota di selatan Ravenna dengan cepat. Di tengah perang, pasukan Romawi Timur dan Ostrogoth sama-sama dikagetkan dengan munculnya pasukan bangsa Franka di bawah pimpinan Raja Theudebert. Pasukan Ostrogoth yang mengira kedatangan mereka adalah untuk membantu mereka melawan para penyerang Romawi Timur pun dihancurkan oleh pasukan Franka dengan mudah. Pasukan Romawi Timur pun terpaksa mundur.

Pasukan Franka mungkin akan bisa mengubah sejarah Perang Goth seandainya wabah disentri tidak menyerang. Wabah ini menyebabkan pukulan berat ke moral pasukan Franka. Mereka pun akhirnya mundur. Belisarius pun melanjutkan serangannya ke Ravenna. Di saat yang sama, utusan Yustinianus pun sampai ke Italia untuk menawarkan perjanjian damai. Bangsa Ostrogoth akan tetap memegang kuasa atas daerah di utara Sungai Po, sementara daerah di selatan akan menjadi milik kekaisaran. Tak punya banyak pilihan, Witiges pun setuju.

Saat Belisarius menyadari hal ini, ia pun marah besar. Kemenangan yang sudah di depan mata menyebabkannya menolak perjanjian damai tersebut, kecuali Yustinianus sendiri yang menandatangainya. Ia pun melanjutkan serangannya ke Ravenna. Witiges mendekati Belisarius. Ia dan rakyatnya pun menyerah dan ia juga bersedia menyerahkan kerajaannya, jikalau Belisarius bersedia mengangkat dirinya menjadi Kaisar Romawi Barat. Belisarius ingin menolak, namun ia melihat tawaran ini sebagai kesempatan untuk mengakhiri perang ini tanpa menumpahkan lebih banyak darah. Ia pun berpura- pura menerimanya, dan masuk ke Ravenna bersama pasukannya pada bulan Mei, tahun 540. Bersamaannya dengan masuknya Belisarius ke ibukota mereka, pasukan Goth di utara pun menyerah. Seusai kemenangan ini, Belisarius kembali ke Konstantinopel, mengakhiri Perang Goth, untuk sementara.


Orang Roma Terakhir


Setelah hampir seabad dikuasai oleh barbar, semenanjung Italia pun kembali ke tangan bangsa Romawi. Wilayah kekaisaran bertambah dua kali lipat, membentang dari Asia Minor hingga Afrika Utara. Belisarius kembali sebagai pahlawan, namun berita mengenai tawaran Witiges pada Belisarius sampai ke telinga Yustinianus. Kepercayaannya kepada Belisarius pun semakin memudar. Ia takut jendral terhebatnya akan menjadi lawan terhebatnya.

Perang dengan Persia pun pecah sekali lagi, dan Belisarius kembali dipanggil ke medan perang pada tahun 541. Setelah perang yang cenderung stagnan, sebuah perjanjian gencatan senjata selama lima tahun pun ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Sementara itu, bangsa Ostrogoth sadar bahwa Belisarius hanya berpura-pura menyetujui tawaran dari Witiges. Birokrasi baru milik kekaisaran di Italia pun semakin tidak populer karena bersikap opresif terhadap penduduk setempat. Pasukan yang ditempatkan di sana juga menjadi tidak disiplin sepeninggal Belisarius. Keadaan di Italia pun semakin memanas, dan di tengah kericuhan ini, Totila, sosok yang lebih kompeten dari Witeges, muncul sebagai pemimpin baru bangsa Ostrogoth. Perang pun dimulai kembali.

Totila adalah lawan yang berat untuk pasukan Romawi Timur yang diutus kembali ke Italia. Ia menyerang dengan cepat daerah-daerah yang strategis dan mengisolasi pasukan Romawi Timur. Ia juga memperlakukan tahanan dan penduduk setempat dengan baik, sehingga menyebabkan rakyat berpihak kepadanya.

Belisarius kembali ke Italia pada tahun 544. Kali ini ia gagal memper- tahankan Roma dari serangan bangsa Ostrogoth. Hal ini konon dikarenakan kurangnya bantuan baik berupa ransum maupun pasukan dari Yustinianus yang iri hati dan curiga pada Belisarius. Ia pun kembali ke Konstantinopel dan mulai mengundurkan diri dari permasalahanmiliter negara. Narses menggantikan perannya di Italia, dan berhasil mengalahkan dan membunuh Totila. Perang Goth pun berakhir dengan kemenangan Romawi Timur, dan menguras sumber daya yang dimiliki oleh kekaisaran.

Ekspedisi terakhir Belisarius adalah ketika ia melawan bangsa Bulgar di bawah pimpinan Khan Zabergan pada tahun 559. Sekali lagi, dengan pasukan yang jauh lebih sedikit dari musuh, ia berhasil mengusir bangsa Bulgar yang sempat mengancam Konstantinopel.

Pada tahun 562, Belisarius dipenjarakan atas tuduhan korupsi, namun dibebaskan oleh Yustinianus. Ada legenda yang mengatakan bahwa ia dibutakan atas perintah Yustinianus dan menghabiskan hidupnya sebagai pengemis di Konstantinopel. Meski kebenarannya diragukan, kisah ini banyak digunakan sebagai tema oleh pelukis di Zaman Pencerahan, mengutipnya sebagai sindiran akan rasa tidak tahu terima kasih penguasa lalim terhadap hamba yang setia, misalnya Louis XV dari Perancis.


Belisarius dan Antonina

Kepahlawanannya membuatnya menjadi bahan pembicaraan hangat, namun tidak jarang, Belisarius juga menjadi bahan tertawaan oleh rakyat kekaisaran. Antonina, istri Belisarius terkenal sebagai wanita yang tidak setia. Dipercaya bahwa sebelum menikahi Belisarius, Antonina sudah memiliki banyak anak. Ia berusia 10 tahun lebih tua dari Belisarius, dan sangat dekat dengan Ratu Theodora, istri Yustinianus I.

Belisarius mencintai Antonina sepenuh hati. Ia bahkan membawa Antonina di setiap ekspedisi militer yang ia pimpin. Ia bahkan tidak jarang menceritakan rencana perangnya kepada istrinya. Sayangnya, cinta Belisarius tidak dibalas dengan baik oleh Antonina. Antonina bahkan berselingkuh dengan Theodosius, anak angkatnya. Belisarius pernah menangkap basah Antonina dan Theodosius setengah telanjang di istana saat ia di Kartago.

Antonina dengan tenang membohongi Belisarius dan bahkan berhasil mengancam untuk mengacuhkan Belisarius karena telah berpikir tidak senonoh. bersumpah untuk membunuh Theodosius, kendati ia masih mencintai istrinya. Antonina pun dipenjara atas perintah Belisarius sendiri, sementara Theodosius melarikan diri, sebelum akhirnya ditangkap oleh Photius. Meski begitu, Antonina masih punya rencana lain. Ia percaya bahwa sahabatnya, Ratu Theodora sanggup membebaskan dirinya dari masalah ini.

Theodora yang menerima kabar ini pun langsung meminta sang kaisar sendiri, Yustinianus untuk membebaskan Antonina dan Theodosius. Photius kini yang berada di penjara. Keadaan hati Belisarius merusak performanya saat ia berperang melawan Persia untuk kedua kalinya. Ratu Theodora pun menyadari kesalahannya serta pentingnya Belisarius untuk mempertahankan kekaisaran. Ia pun mencoba mendamaikan pasangan suami istri ini. Keduanya pun berekonsiliasi, dan Theodosius pun dibebaskan atas permintaan Antonina. Tidak lama kemudian, Theodosius meninggal karena disentri. Photius sendiri berhasil kabur dari penjara, dan menjadi seorang pendeta di Yerusalem.

Perselingkuhan Antonina dengan Theodosius sudah menjadi rahasia umum di antara pasukan Belisarius, namun tidak ada yang berani membuktikannya. Antonina adalah wanita yang licik, dan di atas semua itu, ia adalah sahabat Theodora, istri sang kaisar. Mereka takut tindakan ini akan memakan nyawa mereka, serta menghancurkan hati Belisarius yang merupakan pemimpin perang.

Photius, anak Antonina sebelum perkawinannya dengan Belisarius membenci ibunya dengan sepenuh hati. Di sisi lain, Belisarius memperlakukan Photius sebagai anak kandungnya sendiri. Photius sangat menghormati Belisarius dan berniat untuk membocorkan perselingkuhan Antonina. Singkat cerita, Photius berhasil. Belisarius tentu tidak percaya pada awalnya. Namun lewat bukti-bukti yang Photius berikan, serta fakta bahwa ia merupakan anak kandung Antonina, orang terakhir yang ia percaya akan menuding ibunya sendiri, Belisarius pun dengan berat hati menerima kenyataan bahwaistrinya tidak setia. Di tengah kemarahan, Belisarius punbersumpah untuk membunuhTheodosius, kendati ia masihmencintai istrinya. Antoninapun dipenjara atas perintahBelisarius sendiri, sementaraTheodosius melarikan diri, sebelumakhirnya ditangkap olehPhotius.

Meski begitu, Antonina masih punya rencana lain. Ia percaya bahwa sahabatnya, Ratu Theodora sanggup membebaskan dirinya dari masalah ini. Theodora yang menerima kabar ini pun langsung meminta sang kaisar sendiri, Yustinianus untuk membebaskan Antonina dan Theodosius. Photius kini yang berada di penjara. Keadaan hati Belisarius merusak performanya saat ia berperang melawan Persia untuk kedua kalinya. Ratu Theodora pun menyadari kesalahannya serta pentingnya Belisarius untuk mempertahankan kekaisaran. Ia pun mencoba mendamaikan pasangan suami istri ini. Keduanya pun berekonsiliasi, dan Theodosius pun dibebaskan atas permintaan Antonina. Tidak lama kemudian, Theodosius meninggal karena disentri. Photius sendiri berhasil kabur dari penjara, dan menjadi seorang pendeta di Yerusalem.

Pemberontakan Taiping Yang Hampir Membuat Tiongkok Menjadi Negara Kristen



Sekarang ini kita tahu bahwa negara Cina (Republik Rakyat Cina) adalah sebuah negara yang berpaham komunis. Tapi tahukah kamu kalau Cina pernah nyaris menjadi negara Kristen ?

Film Warlord yang dibintangi oleh Jet Li, Andy Lau dan Takeshi mengambil seting pada peristiwa ini.

Pemberontakan Taiping (1850-1864) adalah sebuah pemberotakan terhadap pemerintahan Dinasti Qing (yang notabene bukan berasal dari etnis Han yang mayoritas di Cina, tapi dari etnis Manchu) yang dilakukan oleh sebuah sekte Kristen bernama Taiping ("Damai"). Sekte ini dipimpin oleh seorang bernama Hong Xiuquan.

Hong Xiuquan pada awalnya adalah seorang rakyat biasa. Ia berulang kali mencoba mengikuti ujian untuk menjadi pegawai negeri, namun selalu gagal. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang misionaris di kota Kanton (sekarang Guangdong). Ia diberi Alkitab dan mulai mendalami ajaran Kristen.

Akhirnya Hong Xiuquan benar-benar memeluk Kristen, dan mulai mendapat penglihatan-penglihatan. Ia mengklaim bahwa ia pernah naik ke surga selama 40 hari pada tahun 1837, di mana ia bertemu Allah Bapa dan Yesus Kristus. Pada penglihatan kedua, ia melihat Kong Hu Cu dihukum karena ketidakpercayaannya. Ia juga bermimpi seorang malaikat membawanya ke surga, dan Hong bertemu dengan seseorang yang memberinya pedang dan segel magis, memerintahkannya untuk membersihkan Cina dari setan. Beberapa tahun kemudian, Hong menyadari bahwa Tuhan dan Yesus memerintahkannya untuk membersihkan dunia dari setan. Ia lalu mulai mempelajari agama dan membakar semua patung dan buku Kong Hu Cu dan Buddha, serta mulai berkhotbah mengenai penglihatannya.

Hong Xiuquan


Sepulangnya dari "Surga" ia mengumpulkan sekitar 10.000 hingga 30.000 pengikut dan menyebut alirannya Taiping. Dinasti Qing Cina mulai khawatir dengan berkembangnya sekte tersebut dan memerintahkan mereka untuk membubarkan diri. Tentara kerajaan dikirim untuk menyerang mereka, namun gagal.

Ia akhirnya melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah Qing yang dianggap korup pada tahun 1850. Serangan penuh lalu dilancarkan pada tahun 1851. Pemberontakan meletus di kota Jintian (kini Guiping), dan Hong beserta pengikutnya berhasil memenangkan pertempuran. Ia lalu menyatakan berdirinya "Kerajaan Surgawi Taiping" pada 11 Januari 1851.

Setelah persiapan selama sebulan, tentara Taiping berhasil menembus blokade dan bergerak menuju kota Yongan (tidak sama dengan Yong'an). Kota tersebut jatuh pada tanggal 25 September 1851. Hong dan tentaranya lalu berada di Yongan selama tiga bulan. Tentara kerajaan melancarkan serangan terhadap Taiping di kota tersebut. Karena kehabisan mesiu, pengikut Hong melawan dengan pedang, dan mengepung kota Guilin. Namun, pertahanan kota Guilin terlalu kuat. Hong dan pengikutnya lalu bergerak menuju Hunan. Tentara Taiping mengalami kekalahan, namun pada Maret 1853 tentara Taiping yang menamai diri mereka "Bala Tentara Surgawi Taiping" berhasil merebut Nanjing dan menjadikannya ibukota pergerakan mereka.

Hong Xiuquan menguasai daerah luas di selatan dan tengah Cina. Ia sendiri menyebut dirinya "Raja Surgawi Hong Xiuquan". Di seluruh daerah kekuasaannya ia memberlakukan berbagai aturan baru, seperti:

  1. Materi ujian pegawai negeri yang semula buku-buku klasik Kong Hu Cu diganti dengan Alkitab.
  2. Kepemilikan tanah pribadi dilarang, dan semua tanah menjadi milik negara.
  3. Kalender Masehi menggantikan Kalender Cina
  4. Kelas-kelas masyarakat dihapus, dan diadakan kesetaraan gender untuk perempuan
  5. Rambut gaya Qing (botak di depan dan kuncir di belakang) dilarang dan diganti dengan gaya Taiping (rambut dibiarkan memanjang seperti pada zaman pra-Qing)
  6. Pelarangan terhadap opium, judi, alkohol, tembakau, poligami (selir), perbudakan, dan prostitusi.

Sayangnya, hukum-hukum tersebut tidak dijalankan dengan baik karena fokus negara adalah pada militer. Di pedesaan banyak dari hukum tersebut yang dilanggar. Selain itu meski poligami dilarang para jendral Taiping dan bahkan Hong Xiuquan sendiri tetap memiliki banyak selir.




Kerajaan Surgawi Taiping tidak bertahan lama. Tentara Qing yang dibantu oleh Inggris dan Perancis terus menekan negara baru ini dari berbagai arah, hingga akhirnya Kerajaan Surgawi ini runtuh saat ibukota Nanjing berhasil direbut kembali oleh tentara Qing pada tahun 1864.

Hong Xiuquan sendiri meninggal pada tahun yang sama. Beberapa sumber menyatakan Hong keracunan makanan akibat memakan tanaman liar karena persediaan makanan dalam kota sudah habis ketika Nanjing dikepung tentara koalisi. Namun beberapa sumber mengatakan bahwa ia bunuh diri dengan cara menelan emas batangan yang menghancurkan ususnya hingga tewas setelah berhari2 menderita setelah harapan berdirinya kerajaan Taiping telah hilang. Sumber lain menunjukkan bahwa ia meninggal karena sakit.

Ia dikuburkan di istana Nanjing, namun kemudian seorang jendral Qing, ketika telah berhasil merebut kota, mengangkat tubuh sang Raja Surgawi, dibakar, dan abunya ditembakkan dengan meriam. Hal ini dilakukan agar ia "tidak akan pernah memperoleh kedamaian".

Sekte Sesat

Pertanyaan yang muncul, kenapa Kerajaan Surgawi Taiping tidak bertahan? Sebagai negara Kristen, seharusnya dengan mudah dapat diperoleh dukungan negara-negara barat yang juga Kristen. Dua kekuatan kolonial terkuat pada masa itu adalah negara Kristen, Inggris yang Protestan dan Perancis yang Katolik. Tetapi keduanya malah membantu Qing melawan Taiping. Tentu ada alasan-alasan politik, tapi selain itu juga ada masalah dengan doktrin yang dipegang oleh aliran Kristen Taiping. Hong Xiuquan sendiri bukan penganut Kristen yang lurus, ajarannya dianggap menyimpang oleh kebanyakan gereja.

Kristen Taiping mengakui, melalui klaimnya sendiri, bahwa Hong Xiuquan adalah adik dari Yesus Kristus. Mereka juga tidak mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan; sebab bila Sang Adik adalah manusia, mana mungkin Sang Kakak adalah Tuhan? Roh Kudus juga hanya dianggap sebagai "nafas Tuhan" saja. Ketika para misionaris barat menjelaskan melalui surat bahwa Yesus Kristus adalah Putra Tunggal Allah, Hong Xiuquan mencoret kata "Tunggal" dari surat mereka. Ia juga menuliskan semua pengalaman spiritualnya, termasuk pertemuannya dengan Allah Bapa dan Yesus di Surga menjadi sebuah buku, yang ditambahkan ke dalam Alkitab versi Taiping.

Perbedaan doktrin yang cukup mencolok ini membuat Gereja-gereja barat, baik Katolik maupun Protestan, tidak dapat menerima doktrin Taiping. Sekte Taiping dianggap heterodoks, berbeda dari keyakinan mayoritas Kristen yang ortodoks. Hal ini menjadi satu sebab mengapa Pemberontakan Taiping hanya mendapat sedikit dukungan dari negara-negara barat, meskipun agama yang mereka anut adalah Kristen.

Berpengaruh pada Muslim China

Pemberontakan Taiping yang fenomenal ini kemudian memicu pemberontakan kaum Muslim di wilayah Xinjiang.

Masalah awalnya adalah karena perang Taiping menyebabkan pemerintah Qing menaikkan pajak di wilayah ini sehingga menimbulkan keresahan diantara rakyat.

Kemudian beredarlah rumor bahwa pemerintah Qing akan membantai penduduk Xinjiang seperti yang mereka lakukan di Gansu and Shaanxi. Maka kaum muslim Hui mulai memperkuat diri dengan bantuan Turki, Kazakstan, Uighur dan Kirgistan.

Gelombang pertama pemberontakan terjadi dengan singkat, pejuang muslim menyerang benteng Qing dan merebut senjata, namun situasi segera diatasi oleh pemerintah dan memaksa para pemberontak melakukan bunuh diri massal.

Gelombang kedua terjadi lebih besar dengan bantuan Turki, benteng dan gedung2 pemerintahan diserang oleh pemberontak, ribuan orang dibakar hidup2 didalam gedung.

Pemberontakan semakin meluas hingga menguasai kota2 tetangga. Pemerintahan Qing yang sudah lemah oleh pemberontakan Taiping semakin terdesak oleh pemberontak Muslim, namun Rusia kini merasa terancam dengan bangkitnya kekuatan Muslim di perbatasan hingga memutuskan untuk membantu Qing melawan Muslim.

Gabungan Qing dan Rusia berhasil membalik keadaan hingga akhirnya pemberontakan Muslim gagal.

Peperangan ini menewaskan banyak sekali korban, populasi muslim di China susut dari 1.550.000 orang menjadi 150.000 saja.

Namun korban tewas dikalangan penduduk Han jauh lebih besar, diperkirakan hingga mencapai 5,2 juta jiwa.

Sumber:

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Hong_Xiuquan
  • http://deus-vult.friendhood.net/t14-cina-nyaris-jadi-negara-kristen
  • http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php/5237-Taiping-Rebelion
  • http://www.kaskus.co.id/thread/528dd069a3cb175c69000004/pemberontakan-taiping-ketika-china-nyaris-jadi-negara-kristen/

Kenapa Italia Kalah dan Lemah Pada Saat Perang Dunia II ?




Oleh : Muhammad Fajar Rifai

Seperti yang telah kita ketahui selama ini, bahwa sekutu utama Jerman di Perang Dunia II adalah Jepang dan Italia. Selain dua negara tersebut, ada negara-negara lain yang bergabung seperti Finlandia, Rumania, dan Hungaria. Dari sekutu-sekutu Jerman yang telah disebutkan, yang dianggap "mengecewakan" adalah Italia yang senantiasa menanggung kekalahan. Di balik kelemahan Italia, ada beberapa faktor yang menjadikan semangat tempur Italia menjadi "melempem". Padahal, di berbagai pertempuran di Front Barat dan Front Afrika sebenarnya Italia juga mendapat bantuan Jerman. Namun Italia tidak ada ubahnya seperti "teman yang menyusahkan". Beberapa faktor tersebut adalah:

1. Tidak Bersatunya Pemerintahan Italia

Berbeda dengan Jepang, kaum Fasis Jepang dan otoritas Kekaisaran berada dalam satu suara. Tidak ada istilah dimana otoritas Kekaisaran ataupun kaum Fasis Jepang yang saling curiga satu sama lain. Mereka bekerja sama untuk satu tujuan yakni kejayaan tanah air. Sebaliknya dengan Italia, otoritas Kerajaan dan kaum Fasis Italia malah berbeda pandangan. Kaum Fasis Italia menginginkan untuk menghentikan persekutuan dengan Inggris dan Prancis, karena terbukti kedua negara itu mengkhianati Italia usai Perang Dunia I. Namun otoritas Kerajaan menginginkan untuk mempertahankan aliansi dengan pihak Sekutu. Hal ini mengakibatkan pertentangan yang berlarut-larut pada akhirnya.

2. Italia Tidak Terlalu Berniat Berperang Di Sisi Jerman
Seperti yang telah dijlaskan di atas bahwa otoritas Kerajaan ingin mempertahankan aliasi dengan pihak Sekutu sedangkan kaum Fasis menarik Italia untuk bersekutu dengan Nazi Jerman. Sebenarnya, kaum Fasis Italia kalah suara dalam hal ini sebab sebagian besar elemen Italia dari masyarakat, militer pemerintahannya (Otoritas Kerajaan) lebih membenci Jerman daripada Inggris dan Prancis. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor historis dimana dalam sejarah sejak masa Romawi Kuno hingga Perang Dunia I, Italia tidak pernah sedikitpun memenangka pertempuran dengan bangsa Jerman. Bahkan Kekaisaran Romawi Barat sendiri diruntuhkan oleh suku-suku barbar dari tanah Jerman. Bangsa Italia memendam rasa benci ini selama berabad-abad, dan untuk itu mereka mengadakan aliansi dengan Inggris dan Prancis. Namun kaum Fasis Italia tidak mempedulikan masa lalu bangsa mereka dan tetap memilih Nazi Jerman sebagai sekutu. Ini juga menimbulkan perpecahan di kalangan rakyat Italia. Pada akhirnya Jerman sebagai sekutu Italia sendiri tidak diterima oleh rakyat Italia ketika datang untuk membatu pertahanan Italia dari serangan Sekutu.

3. Doktrin Bertempur Dan Semangat Kedisiplinan Militer Yang Hilang
Semenjak keruntuhan era Romawi, bangsa Italia telah kehilangan doktrin bertempurnya serta kedisiplinan militernya. Mereka lebih senang "mengurus" kesenian. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya seniman yang lahir di Italia seperti Arturo Toscanini, Giorgio Vasari, Leonardo Da Vinci dan lain-lain. Selain itu masyarakat Italia lebih menyukai kebebasan mutlak, pesta-pesta dan sikap foya-foya. Mereka memandang Fasisme sebagai cara untuk memaksa Italia meninggalkan kehidupan bersenang-senang dan kembali kepada aturan berdisiplin yang membosankan. Selain itu bangsa Italia adalah bangsa yang tergolong ribut sendiri. Italia tidak suka berperang bahkan untuk mempertahankan tanah airnya sendiri, namun mereka lebih suka ribut sendiri dan mengadakan pesta serta berfoya-foya. Jelasnya, itulah hidup senang dalam padangan masyarakat Italia.

4. Persenjataan Italia Masih Kurang Memadai
Sebagai contoh, Angkatan Darat Italia hanya memiliki tank-tank yang inferior dibandingkan dengan tank-tank Inggris dan Prancis yang jauh lebih kuat. Selain itu barak militer dan organisasi angkata bersenjatanya mash berantakan. Namun Italia memiliki satu kelebihan, yakni Angkatan Lautnya jauh lebih kuat daripada Angkatan Laut Inggris dan Prancis serta ditopang dengan armada modern. Italia adalah negara pertama yang memiliki kapal-kapal perang tercanggih pada PD II yang bahkan tidak dapat ditandingi oleh Royal Navy (AL Inggris). Kapal-kapal perang Italia besar dan kuat serta gerakannya yang lebih gesit dan lincah, seperti RN Roma dan RN Littorio. Namun faktor lemahnya mental Italia sepertinya menjadi bahan mainan bagi Sekutu. Belum lagi para petinggi militer Italia yang masih tidak percaya diri menghadapi kekuatan Sekutu meski sudah dibantu oleh Jerman. Hal ini tentu saja menjadi sia-sia.

5. Perubahan Kebijakan Fasis Italia
Dalam hal ini adalah bermulanya kebijakan Fasis Italia untuk ikut memburu kaum Yahudi seperti Nazi Jerman yang juga memburu kaum Yahudi. Jika Jepang bersemangat untuk memburu kaum Yahudi dan yang memiliki keterkaitan dengan Yahudi seperti Freemasonry hingga ke Indonesia, lain halnya dengan Fasis Italia. Masyarakat Italia tidak suka bermusuhan dengan Yahudi karena mereka menganggap Yahudi penting bagi kehidupan Italia. Bahkan di awal perkembangan Fasis Italia, banyak anggotanya yang berasal dari kalangan Yahudi. Mereka berperan sebagai donatur atau bahkan menduduki jabatan penting sebagai anggota Dewan Fasis. Bahkan kekasih awal Mussolini berasal dari kalangan Yahudi. Perubahan kebijakan akibat persekutuan dengan Nazi Jerman membuat masyarakat Italia muak dengan Pemerintahan Fasis.

6. Otoritas Vatikan
Mussolini membuat kesalahan besar dengan membebaskan otoritas Vatikan melalui Perjanjian Lateran. Bahkan Kekaisaran Romawi dan Kerajaan Awal Italia Bersatu tidak pernah membiarkan Vatikan lepas dari kontrol pemerintah pusat sebab Vatikan sebagai otoritas tertinggi Gereja Katolik Roma dipandang sebagai pemimpin agama yang terpisah dari kepentingan politik. Oleh karena itu kekuasaan Vatikan dibatasi oleh pemerintah pusat Romawi dan Italia. Namun Mussolini mengubah tradisi tersebut. Dengan membebaskan Vatikan artinya Mussolini gagal menempatkan Vatikan di bawah pengawasan pemerintah Italia seperti pada masa lalu dan ini berakibat fatal sebab Mussolini membuat kekuasaan Vatikan seolah-olah tidak tersentuh. Berbeda dangan Nazi, Hitler berhasil merangkul kaum Rohaniwan untuk mendukung pemerintahannya sementara Mussolini dengan membebaskan Vatikan bukan saja ia gagal menggalang dukungan kaum Rohaniwan, namun tentunya kaum Rohaniwan itu akan berbalik menyerangnya mengingat dengan bebasnya Vatikan maka mutlak kekuasaan Paus seperti masa setelah runtuhnya Romawi Barat. Inilah kesalahan besar Mussolini padahal jika Vatikan tetap ada di bawah kontrol Italia maka akan mudah bagi Mussolini untuk menarik dukungan kaum Rohaniwan sebab para pemuka agama merupakan salah satu elemen terpenting bagi negara yang mempercayai adanya Tuhan dan agama. Bahkan diisukan bahwa Vatikan menjadi salah satu wadah Kaum Konspirasi untuk menumbagkan rezim Fasis/Nazi.


Sumber :
www.fajarifai.blogspot.com

10 Fakta Unik tentang Jokowi

     Bukan bermaksud mau kampanye nih hehe, tapi ada baiknya kita tahu fakta-fakta unik tentang salah satu pemimpin di dindonesia yang lagi booming ini ya, langsung saja ayo simak..

1. Nama Kecil Jokowi

Sebelum berganti nama, Joko Widodo memiliki nama kecil Mulyono

2. Masa kecil yang susah

     Ketika ia kecil di surakarta, rumah keluarganya pernah digusur sebanyak 3 kali. Dengan kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan. Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki.  

3. Terpilih kembali dengan suara 90%  
 
Jokowi bersama wakil wali kota solo
     Setelah terpilih, dengan berbagai pengalaman di masa muda, ia mengembangkan Solo yang sebelumnya buruk penataannya dan menghadapi berbagai penolakan masyarakat untuk ditertibkan. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan dan menjadi kajian di universitas luar negeri. Berkat pencapaiannya ini Jokowi terpilih kembali sebagai Wali Kota Surakarta pada tahun 2010 dengan persentase suara sebesar 90,09%

4. Pernah menentang Gubernur Jawa Tengah

     Pada Juni 2011, Joko Widodo menolak pendirian mal di lokasi bekas pabrik es Saripetojo untuk membatasi maraknya pasar modern dan melindungi pasar tradisional. Kebijakan pendirian mal ini merupakan kebijakan dari Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, sehingga Bibit mengatakan Jokowi "bodoh" karena menentang kebijakan gubernur

5. Jokowi "merazia" topeng monyet
 
www.tempo.co
     Pada tanggal 22 Oktober 2013, Jokowi mendapat sorotan media internasional dan dukungan dari pecinta lingkungan setelah meluncurkan razia topeng monyet di Jakarta. Dalam razia ini, pawai topeng monyet ditangkap namun diberikan uang pengganti Rp 1 juta asalkan bersedia memberikan monyetnya untuk kemudian dipelihara dengan lebih baik di Ragunan

6. Walikota Terbaik ke-3 didunia
 

     Pada Januari 2013, Joko Widodo dinobatkan sebagai wali kota terbaik ke 3 di dunia atas keberhasilannya dalam memimpin Surakarta sebagai kota seni dan budaya, kota paling bersih dari korupsi, serta kota yang paling baik penataannya 

7. Sang Eksportir Meubel
 
bonus nih hahha
     Ternyata pak jokowi bukan hanya seorang pengusaha mebel yang suskes, namun juga eksportir mebel dan kayu yang jam terbangnya telah tinggi.

8. Pernah dibohongi dalam usaha

     Pada tahun 1988, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan nama CV Rakabu, yang diambil dari nama anak pertamanya. Usahanya sempat berjaya dan juga naik turun karena tertipu pesanan yang akhirnya tidak dibayar. Namun pada tahun 1990 ia bangkit kembali dengan pinjaman modal Rp 30 juta dari Ibunya

9. Yang pertama di Indonesia
     Pada hari Sabtu 31 Desember 2011 dan Minggu 1 Januari 2012, kota Surakarta berhasil mengadakan malam bebas kendaraan bermotor pertama di Indonesia

10. Ekspresi yang unik 
 
www.quickmeme.com
     Karena jokowi berasal dari desa dengan wajahnya yang ndeso, ia sering dijadikan bahan guyonan dan dijadikan "meme" karena ekspresinya yang unik dan mengundang gelak tawa.

Tentang Kekaisaran Romawi Suci - Holy Roman Empire



Nama:
English: Holy Roman Empire
German: Heiliges Römisches Reich
Indonesian: Kekaisaran Romawi Suci
Italian: Sacro Romano Impero
Czech: Svatá říše římská
Slovene: Sveto rimsko cesarstvo


Sejarah Umum

Holy Roman Empire (HRE) adalah sebuah kekaisaran yang dulu daerahnya meliputi Jerman (paling utama), Austria, Belgia, Ceko, Liechtenstein, Luxemburg, Monaco, Belanda, San Marino, Slovenia, Swiss, Perancis, Italia, dan Polandia. disebut kekaisaran, karena memang kerajaan ini memiliki daerah dan kekuasaan yang lebih besar dan kuat daripada kerajaan-kerajaan lainnya pada masa itu, terlebih adanya unsur "Dimahkotai oleh Paus," yang pada waktu itu berarti memiliki kewajiban untuk melindungi Katolik Roma.
Wilayah Holy Roman Empire pada tahun 1600


HRE secara de facto terbentuk pada tahun 800 oleh Charles I atau yang sering disebut dengan nama Charlemagne (Charles The Great), disebut de facto karena pada saat itu Charles I dimahkotai oleh Paus Leo III (pada saat natal tahun 799) sebagai kaisar yang melindungi kaum katolik, (ada cerita alasan pemahkotaan ini karena adanya pencobaan pembunuhan/penyiksaan orang-orang tertentu kepada Paus Leo III yang membuat dirinya membutuhkan sesosok tokoh yang cukup kuat yaitu Charles I) namun HRE disini bukanlah kekaisaran yang memiliki kekuasaan Jerman dan sekitarnya, namun hanyalah penguasa Prancis. oleh karena itu pada zaman dinasti Carolingian (dinasti/nama keluarga Charles I) HRE seolah-olah adalah gelar sekunder, sedangkan yang menjadi gelar utamanya adalah kekaisaran Frankish atau sering juga disebut Carolingian Empire. Bagaimana sampai bisa HRE memiliki kekuasaan yang gila? hal ini terjadi karena adanya "Crusader" yang dilakukan Charlemagne kepada kaum saxon/german yang bisa dibilang barbar. sampai akhir kepemimpinannya, Charlemagne memiliki gelar sebagai Frankish Emperor, HR Emperor, dan King of Lombardy

beberapa orang mengatakan Frankish Empire adalah Kingdom of France, namun ane lebih memilih emperor karena kekuatannya yang besar pada zaman itu

Bahasan tentang Charlemagne ada dibawah


Setelah berakhirnya masa kepemimpinan dinasti Carolingian dan cabang-cabang keluarganya (sub dinasti) yaitu dengan matinya Berengar I (penguasa Italia) pada tahun 924, maka naiklah Kaisar Otto I sebagai Kaisar baru HRE pada tahun 962. Kalau diperhatikan, ada jarak antara tahun 924 dan 962. jarak ini adalah masa-masa hilangnya HRE, karena Carolingian Empire pecah menjadi Kerajaan Prancis saja, dan tanah-tanah di bumi jerman dan sekitarnya menjadi negara-negara bebas di bawah para dukes. Otto I yang naik ini menjadi penanda Kekaisaran HRE di bawah darah Saxon dan lahirnya de jure HRE yang berbeda dari Carolingian. pada masa ini Lombardy (italia Utara masih bagian dari HRE sampai masa pertengahan abad pertengahan.

Setelah habis masa kepemimpinan Otto dan ketutunannya (yang terakhir adalah Henry II pada tahun 1024). maka naiklah kaisar baru yang naik secara revolusional (setidaknya pada masa itu) yaitu lewat pemilihan (elective) yang pemilihnya adalah penguasa-penguasa dengan gelar duke pada HRE. Kaisar baru ini adalah Conrad II dari dinasti Salian yang berdarah frankish. karena pemilihnya adalah para duke yang secara langsung ataupun tidak langsung memiliki hubungan darah dengan dinasti Carolingian, maka tidak heran jika hanya beberapa dinasti kuat saja yang dapat menjadi Emperor (Salian dan Ottonian merupakan keturunan dari cabang-cabangnya Carolingian).

Dinasti Salian sendiri termasuk dinasti yang sangat kuat dalam sejarah HRE karena mampu menciptakan sub-sub dinasti yang menguasai HRE atau dengan kata lain Salian adalah induk dari kaisar-kaisar HRE sampai akhir masa berdirinya kekaisaran ini yaitu 1314, seringkali dinasti ini disebut Saxon-Salian, dipisahkan karena Salian masih berdarah murni Frankish, sedangkan keturunannya yang lain seperti Hohenstaufen, Hohenstaufen, Wittelsbach berdarah saxon. selain keluarga Salian, keluarga yang mampu menurunkan dinasti dinasti kuat lainnya adalah dinasti Suplinburg, yang merupakan keturunan Carolingian yang naik pertama kali tepat ketika dinasti asli Salian mengakhiri kekuasaannya di HRE, yang kemudian diganti oleh keturunan Salian. dinasti Suplinburg sendiri memiliki keturunan terkuat pada masa akhir-akhir HRE yaitu setelah masa akhir medieval atau masa awal renaissance, itupun setelah bercampur dengan keturunan HRE, yaitu dinasti Habsburg dan Habsburg-Lorraine

-kalau nggak salah Salian dan Suplinburg sudah bercampur sejak lahirnya cabang dinasti luxembourg yang dihitung keturunan dari Suplinburg-

HRE sendiri berakhir pada tahun 1806 pada masa kepemimpinan Franz II of Habsburg-Lorraine.

HRE menganggap bahwa dirinya adalah pewaris sah dari Romawi (Barat) dan selalu memandang sebelah mata Byzantium yang secara kultur dan keturunan bangsawannya justru asli dari Romawi langsung (bayangin aja, emperor pertama byzantium/romawi timur dinastinya masih augustus). mereka biasa menyebut Byzantium dengan kerajaan Yunani.

Semenjak tahun 900 an kepemimpinan di HRE bisa dibilang sangat bebas, dimana vassal/bawahan/jajahan (kasarnya) seolah-olah merdeka, tidak seperti negara-negara lain pada masanya (feudalism), oleh karena itu terkadang orang menganggap bahwa HRE adalah gelar kehormatan khusus bagi Raja Jerman (ya pada teori ini Negara-negara lain di sekitar Kerajaan Jerman bukanlah bagian sah dari Jerman/HRE mis: Flanders/Belanda atau Bohemia, namun tetap memberi kontribusi terhadap kekuatan HRE.

Ada sedikit hal yang akan membingungkan dalam masalah jerman, HRE, dan Romawi, mari kita mulai untuk membahasnya. setelah diadakannya elective monarchy (penguasa dipilih) maka para pemilih akan memilih raja jerman yang secara langsung juga akan digelari King of Romans, nah yang lucunya King of Romans ini bukanlah Emperor of HRE, karena HRE adalah gelar yang khusus diberikan oleh Paus, karena itulah selama baru memiliki gelar King of Romans dan King of Germany, maka dia tidak dapat memerintah secara total daerah-daerah di sekitarnya, karena bagaimanapun salah satu vassal dari HRE adalah kerajaan Bohemia, masa orang memerintah orang yang kedudukannya sama misalnya Presiden memimpin Presiden, walaupun masih dimungkinkan King of Romans memiliki pengaruh besar terhadap penguasa di sekelilingnya.

Salah satu King of Romans yang tidak menjadi Emperor of HRE adalah Richard I Plantagenet, Dinasti Plantegenet ini adalah dinastinya King Richard The Lionheart. Perlu diingat Richard I dan Richard The Lionheart itu orang yang berbeda.


Tentang Dinasti Habsburg

Dinasti ini adalah dinasti dengan kedudukan terkuat di HRE bahkan termasuk yang terkuat di dunia, satu-satunya Dinasti yang bisa menyaingi dinasti ini adalah Dinasti Capet yang merupakan keturunan Carolingian (lagi) yang dinasti utamanya memimpin Prancis, sedangkan cabang dinastinya memimpin Kerajaan Jerusalem, Latin Empire, dan kalo nggak salah salah satu dari bangsawan di HRE.

OK, back to the Habsburg, dinasti Habsburg adalah dinasti yang bisa dibilang mengacaukan elective monarchy dari HRE karena sejak keluarganya berkuasa, yaitu pada abad ke 15, semua Kaisar HRE adalah dinasti Habsburg, yang kemudian di era yang agak modern terpecah (bukan hancur, malah tambah kuat). dimana yang junior masih memimpin HRE, dengan nama dinasti Habsburg-Lorraine (bahkan terkadang disebut Habsburg saja). dan cabang-cabangnya, menjadi penguasa di tanah Spanyol, Mexico, Burgundy, Bohemia dan Hungary.

Keluarga ini dimulai dari satu count (lebih kecil dari duke, urutannya mungkin emperor>king>duke>count>baron) yang membuat satu kastil yang dinamakan Habsburg yang kemudian keluarga dikenal namanya menjadi of Habsburg, Habsburg sendiri berarti Hawk Castle. Pendiri dinasti ini adalah Radbot

Pada abad ke 13, anggota dinasti ini yang bernama Rudolph IV berhasil melebarkan pengaruhnya sehingga berhasil terpilih menjadi Raja Jerman (+King of Romans). dengan kekuatan yang besar, kemudian pada tahun 1382 berhasil mendapatkan duchy of Austria yang merupakan "gelar abadi" (mereka dinasti ini memegangnya selama 600 tahun). berhasil menjadi Kings of Roman, bukan berarti dinasti ini mudah menjadi Kaisar HRE. bahkan kenyataannya baru pada abad ke-15lah keluarga ini mendapatkan gelar HR Emperor.

kemudian muncul pertanyaan, dimanakah gelar HRE pada jarak 2 abad tersebut, sementara King of Bohemia di bawah dinasti Luxembourg masih memegangnya, namun itupun tidak berlangsung begitu lama, karena lewat pernikahan House of Habsburg berhasil memiliki Kingdom of Bohemia yang secara otomatis memperkuat posisi mereka.

HR Emperor pertama dari Habsburg yaitu Frederik III menikahi Ratu Portugal yang memberikan akses mereka ke kekuasaan di Daratan Iberia (Spanyol+Portugal).

Pada tahun 1521, Keluarga utama Habsburg terpecah dimana yang senior menjadi Habsburg Spanyol, dan Junior tetap menjadi penguasa Austria. pada tahun 1780an keluarga utama Habsburg bisa dikatakan punah (habisnya keturunan pria). namun pernikahan dengan bangsawan dinasti Lorraine (dinasti ini adalah cabang dinasti Habsburg dari keturunan Ferdinand III of Habsburg, salah Emperor HRE ). walaupun semestinya pernikahan antara Francis Stephan of Lorraine, Duke of Lorraine dan Maria Theresa ini menghasilkan keturunan dengan dinasti Lorraine, keturunan mereka malah membentuk sub-dinasti baru, yaitu Habsburg-Lorraine. dan dinasti inilah yang menutup HRE, setelah mengembangkan kedudukan mereka lebih besar lagi, yaitu menjadi besan dengan Napoleon, dan menjadi Emperor (king) of Mexico.

bukan hanya keluarga utama dan cabang dinasti saja yang eksis. keturunan-keturunan junior dari Habsburg juga sempat menguasai Kerajaan Hungaria, Transylvania, Boznia dan Herzegovina, Kroasia, Slavonia, dan Tuscany.


Pangeran yang memerintah Prusia adalah salah satu pejabat dalam HRE: yaitu Elector of Brandenburg. Elector adalah institusi 7 Pangeran yang bertugas memilih Kaisar HRE dengan kekuasaan dan wilayah kekuasaan lebih besar dari pangeran Jerman biasa dalam HRE.


Raja Prusia seringkali lebih kuat daripada Kaisar HRE, bahkan Frederick the Great adalah tokoh yang disegani dalam percaturan politik Eropa pada abad XVIII, menjadi saingan Kaisar HRE Maria Theresa, Raja Prancis Louis XV, Tsar Rusia Catherine the Great, maupun Raja Inggris George III. pada saatnya Raja Prusia berhasil melakukan apa yang para Kaisar HRE coba untuk lakukan, dan gagal: menyatukan negara-negara Jerman.

Info Kecil

-Mengapa Karel (Charlemagne) diberi gelar Agung?:
Karel berhasil mempersatukan Eropa barat dibawah Kerajaan Frank, yang meliputi wilayah Romawi Barat lama (kecuali Britania) plus wilayah Germania dan Saxon yang tak pernah berhasil dikuasai oleh Romawi. Upaya Karel ini kelak menjadi cikal bakal lahirnya kerajaan-kerajaan Eropa modern (perancis,jerman,dll) sekaligus mengakhiri Jaman Kegelapan yang dimulai sejak jatuhnya Romawi Barat. Karel yang digelari Kaisar Romawi Suci juga membantu penyebaran agama Kristen ke wilayah-wilayah baru yang ditaklukannya.

-Mengapa kekaisaran ini dinamakan Romawi Suci, padahal Karel Agung sendiri adalah orang Germania / Frank?
Karena selama berabad-abad sejak munculnya kekristenan, Paus di wilayah khusus Papal States di Roma berada dalam perlindungan Kekaisaran Romawi, yang lalu pecah menjadi Romawi Barat dan Timur. Ketika Kekaisaran Romawi Barat runtuh, praktis tidak ada raja yang melindungi Paus dan Papal States hingga akhirnya Karel Agung menguasai Italia dan berhasil mempersatukan kembali Eropa Barat sejak runtuhnya Romawi Barat. Karel Agung masuk Kristen dan berjanji untuk melindungi Paus, dan akhirnya Paus melantik Karel Agung sebagai Kaisar Romawi (Kaisar-kaisar romawi bawat sebelumnya dilantik juga oleh Paus).

Sesungguhnya bukan Kekaisaran Romawi Suci yang menjadi lanjutan dari Kekaisaran Romawi Lama, tetapi Kekaisaran Bizantium. Pelantikan Karel Agung sebagai kaisar Romawi ini memicu konflik dengan Bizantium, karena Bizantium saat itu menganggap bahwa Ratu mereka sebagai Kaisar Romawi yang sah. Pada saat itu sendiri Gereja sudah mulai terpecah antara eropa barat (katolik) dan timur (ortodoks), sehingga tak heran Paus di barat lebih memilih mengakui Karel sebagai Kaisar daripada Ratu Bizantium.

- Charles Martel, ayah dari Karel Agung
Kebesaran sosok Charlemagne rupanya tak lepas dari pengaruh ayahnya yang juga tak kalah hebat. Mungkin tak sedikit yang mengenal nama Martel. Martel adalah pemimpin Frank yang berhasil mengalahkan ekspansi pasukan Muslim di pertempuran legendaris Poitiers & Tours yang juga terkenal di kalangan Islam (معركة بلاط الشهداء‎, ma‘arakat Balâṭ ash-Shuhadâ), sering disebut juga sebagai pertempuran yang menyelamatkan Kekristenan. Bila Martel gagal membendung pasukan Muslim, mungkin sejarah berubah total dan saat ini Eropa Barat menjadi wilayah dengan sejarah Islam yang kuat seperti Timur Tengah dan Afrika Utara.

"Holy Roman Empire was neither holy, nor Roman, nor an empire." - Voltaire

Buat Yang Masih Bingung Tentang Frankish, HRE, dan Carolingian Empire...


Gambar diatas adalah terpecahnya kekaisaran carolingian/frankish/HRE pada zamannya dinasti Carolingian.
-yang ungu adalah yang kelak jadi kerajaan Prancis dan Aquitaine,
-yang hijau, kuning, beberapa bagian di putih di kanan kuning dan di bawah hijau akan dijadikan HRE baru secara de jure, setelah Paus memahkotai si seorang keturunan Jerman (yang sudah ane sebutin di awal) sebagai Kaisar/Kaiser yang baru.
karena awalnya adalah satu keturunan dan satu bagian kerajaan besar, jadi di tanah Jerman pun masih ada orang-orang berdarah Prancis (salah satunya yang nama keluarganya Salian).

Oleh Karena itu, setelah jamannya HRE yang baru, Prancis dan HRE itu udah beda. Apalagi zamannya Crusader

Trus ada lagi yang bilang masalah faranji-faranji, well, emang walaupun titelnya udah bukan HRE, namun Prancis dari awal udah menjadi salah satu kekuatan katolik yang besar yang merupakan andalan Paus dalam Perang Salib. Perang Salib pertama emang didominasi oleh pasukan Katolik Prancis dan bangsa normandia (viking), sampe ada istilah Outremer (bahasa perancis dari seberang laut) untuk menyebut daerah Siria-Pallestine. dan kerajaan Jerusalem itu adalah kerajaan orangnya Prancis, jadi masyarakat timur tengah saat itu sangat mengenal/hanya mengenal bangsa Perancis, ketika ada pasukan bule lagi yang datang, ya otomatis mereka mengira itu adalah sekutu atau mungkin antek-anteknya orang faranji ini.

Padahal sebenarnya bangsa Prancis, viking, jerman, inggris, Italia dll, itu mengikut panggilan bos besar, yaitu Paus.

Suku Suku Jermanik Yang Mendominasi Eropa

Peta Kerajaan-Suku Jerman

Sejarah Eropa kuno biasanya diawali oleh cerita-cerita dari Pulau Kreta yang kemudian diikuti oleh kebudayaan Yunani dan Romawi. Kerajaan-kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya beberapa abad sebelum Masehi dan menjadi kebanggaan orang-orang barat hingga hari ini. Semua kerajaan ini terletak di sekitar Laut Tengah atau Laut Mediteran. Namun, sebenarnya orang barat bukan hanya orang yang berasal dari daerah ini. Ada orang-orang Eropa yang berada di bagian utara dan barat yang merupakan nenek moyang bangsa Eropa saat ini. Lalu, ada di mana mereka dalam peradaban umat manusia saat itu?

Sebagian bangsa yang mendiami banyak daratan Eropa hingga abad pertengahan merupakan suku-suku Barbar dan nomaden. Mereka merupakan keturunan ras Arya dan telah datang ke daratan Eropa ribuan tahun yang lalu. Setelah tersebar ke seluruh daratan Eropa dan menyesuaikan dengan keadaan lingkungan mereka, mereka mulai mengembangkan bahasa dan kebudayaan mereka sendiri-sendiri.

Salah satu teori menjelaskan bahwa orang-orang Arya pada awalnya berasal dari India dan menemukan jalan mereka ke Eropa. Banyak dari mereka pergi terus ke utara dan menetap di sana sebagai pelaut. Orang-orang ini menempati daerah Skandinavia dan Laut Baltik. Mereka disebut sebagai Viking. Selain pandai berburu, orang-orang ini merupakan pelaut yang handal dan pemberani. Pelayaran mereka telah membawa mereka sampai ke benua Amerika jauh sebelum Colombus mencapai sana berabad-abad kemudian.

Orang-orang Arya ini kemudian menyebar ke seluruh penjuru Eropa dan terus berjalan ke selatan mencari daerah jajahan baru sebagai tempat kehidupan yang lebih layak. Bangsa Arya ini masih merupakan orang yang kurang berperadaban. Mereka adalah kumpulan orang Barbar yang gemar berperang dan percaya pada banyak hal-hal mistis. Mereka adalah para petarung yang kuat. Orang-orang ini berbadan besar dan menyukai tantangan. Sejarah persebaran mereka ke seluruh penjuru Eropa adalah kisah tentang kepahlawanan dan menjadi epik heroik yang diceritakan lisan anak cucu mereka secara turun temurun hingga hari ini.


Zaman Kegelapan



Pasca runtuhnya kebudayaan maju bangsa Yunani, berbagai kerajaan di Eropa mencapai puncak kejayaannya. Bangsa Macedonia contohnya. Di bawah pimpinan Alexander, Macedonia telah menjadi salah satu buah bibir yang paling agung dalam sejarah barat pasca Yunani. Namun tidak ada yang melebihi kebesaran bangsa Romawi setelah itu. Romawi mendirikan kekaisaran yang sangat besar dan menjadi penguasa tunggal Eropa selama lebih dari delapan abad.

Pada abad kelima Masehi, kekaisaran Romawi mulai limbung dan kehilangan kekuatan. Orang-orang Barbar dari berbagai suku mulai merongrong kekuasaan Romawi dan menancapkan pengaruh mereka. Orang-orang Barbar yang kurang berperadaban ini mulai menghancurkan tatanan birokrasi dan kebudayaan tinggi orang Romawi. Mereka telah menenggelamkan Eropa pada zaman kekacauan dan kehancuran. Setelah itu, kisah orang barat hanyalah kisah yang jarang tercatat dalam sejarah. Masa yang dikenal sebagai zaman kegelapan. Zaman ini merupakan kemunduran orang Barat hingga terjadinya Renaissans di akhir abad pertengahan.

Orang-orang Arya di Eropa yang berkelana dan menyebar di seluruh kekuasaan Romawi Eropa ini dikenal juga sebagai bangsa German. German di sini tidak hanya meliputi orang-orang yang mendiamai wilayah negara Jerman hari ini, tetapi juga meliputi suku-suku lain yang berasal dari nenek moyang Arya yang sama. Beberapa suku bangsa German yang besar dan berpengaruh dalam sejarah Eropa di zaman kegelapan diantaranya adalah Frank, Saxon, Vandal, dan orang-oran Goth yakni Visgoth dan Ostrogoth. Mereka memiliki kepercayaan Arianis yang pagan dan banyak percaya hal-hal mistis.


Frank

Orang-orang Frank adalah salah satu suku German paling berpengaruh dalam sejarah Eropa. Mereka mendiami wilayah Galia di sekitar Perancis dan menjalin hubungan yang intens dengan orang-orang Romawi yang lebih berperadaban. Karena letak Galia yang tidak terlampau jauh dari pusat kekuasaan kekaisaran Romawi, orang Frank banyak terpengaruh oleh kebudayaan Romawi. Perlahan tapi pasti mereka menyesuaikan diri dengan kebudayaan Romawi dan mulai membangun peradaban yang lebih stabil.

Kerajaan orang Frank berkembang dengan lambat tapi pasti. Mereka memiliki peradaban yang lebih stabil dibandingkan dengan suku-suku German yang lain. Sebagian mereka tetap bertahan hingga saat ini dan menjadi mayoritas orang barat di negara-negara sekitar Galia yang saat ini dikenal menjadi Perancis, Belgia, dan Jerman.

Meskipun orang Frank di Galia hidup dalam bayang-bayang kekaisaran Romawi, orang Frank tidaklah terlalu suka pada Romawi. Mereka tetap menjaga kekhasan suku mereka sendiri dan berencana keluar dari kekuasaan kekaisaran. Pada pertengahan abad keenam Masehi, orang-orang Frank membelot dari kekaisaran dan mendirikan kerajaan sendiri. Mereka menganggap bahwa dirinya adalah orang-orang ksatria yang kuat, pemberani, dan tangguh meskipun sebenarnya mereka lebih tepat dikatakan lambat dan berhati-hati karena kepandaiannya berdiplomasi dan mengambil keuntungan saat ada kesempatan.


Saxon

Berbeda dengan suku German yang lain, orang Saxon lebih memilih untuk pergi ke sebuah tempat yang lebih terpencil. Mereka bermaksud menguasai pulau yang jauh dari kekaisaran Romawi dan wilayah Romawi yang tidak terlalu diawasi karena letaknya di seberang lautan. Orang Saxon mendatangi daerah Briton atau Inggris saat ini. Mereka menjajah penduduk asli setempat dan menjarah tanah dan harta benda orang-orang Briton. Bersama dengan orang Anglia, Saxon menancapkan pengaruh yang kuat pada daerah jajahannya tersebut.

Orang-orang Briton asli bukannya tidak melawan kedatangan orang Anglo-Saxon itu. Namun mereka tidaklah cukup kuat untuk menahan gempuran suku Barbar ini. Salah satu perlawanan paling hebat dan paling heroik orang Briton saat menahan gempuran Anglo-Saxon adalah perlwanan yang dipimpin oleh raja mereka yang masyhur yakni Raja Arthur bersama para Ksatria Meja Bundarnya. Meskipun sempat memberikan perlawanan yang kuat, pada akhirnya daratan Briton berhasil takluk oleh orang Saxon dan Anglia. Setelah itu, orang-orang Anglia menamakan daerah ini sebagai daratan orang Anglia dan diberi nama Anglia-Land atau England.

Orang Saxon memaksakan bahasa dan kebudayaan mereka melebihi orang-orang dari suku German manapun pada daerah jajahannya di Briton. Pengaruh mereka semakin kuat pada daerah ini karena pengaruh penguasa Romawi sebelumnya tidaklah kuat pada daerah kekuasaannya yang jauh di seberang lautan ini. Dari segi kepercayaan, aliran kristen Anglia yang Arianis juga banyak berkembang menggantikan keyakinan katolik Romawi yang sebelumnya dianut oleh orang-orang asli Briton.


Visigoth

Orang-orang Visigoth pada awalnya menempati wilayah Balkan. Karena letaknya yang dekat dengan pusat kekaisaran Romawi, Visigoth sering menjadi sekutu kekaisaran dalam menumpas pemberontakan. Namun, kekaisaran juga sangat menaruh curiga pada orang Goth ini karena kedekatannya dianggap dapat menjadi ancaman.

Pada awal abad kelima, orang-orang Visigoth memilih seorang raja untuk memimpin mereka yang bernama Alarik. Awalnya Alarik adalah sekutu Romawi dan mencoba mencari muka di hadapan Kaisar untuk mendapatkan tanah di daerah Italia. Namun karena permintaannya selalu ditolak, Alarik akhirnya memimpin pemberontakan dan mengepung pusat kekaisaran di Roma hingga berbulan-bulan. Keadaan ini membuat orang-orang Roma kelaparan dan terpaksa memberi jalan bagi Alarik dan orang-orang Visigoth untuk masuk kota Roma. Orang-orang Visigoth yang Barbar itu masuk dan menjarah kota Roma. Pusat peradaban kekaisaran Roma itu pun jadi bahan jarahan orang-orang tak beradab sehingga masa ini menjadi salah-satu masa paling kelam dalam sejarah Romawi. Kejadian itu berlangsung pada sekitar tahun 410 M.

Orang-orang Visigoth terus bermigrasi dan menyebar hingga ke wilayah Galia Selatan dan mencapai Spanyol. Tersebarnya orang Goth ini menyebabkan mereka banyak berinteraksi dengan kebudayaan Galia-Romawi yang telah mapan dan lebih beradab. Mereka banyak belajar tentang cara bercocok tanam yang baik dan mulai menggunakan bahasa Latin. Orang-orang Goth ini berbaur dan saling bertukar kebiasaan dengan orang asli Galia-Romawi. Orang Galia-Romawi misalnya, menjadi lebih urakan setelah bersentuhan dengan orang Goth. Wanita Galia-Romawi ini menjadi suka pada perhiasan orang Goth yang besar dan berkilau-kilauan.


Vandal

Orang Vandal tidak melihat kesempatan untuk menempati daerah Galia yang telah dihuni dan dikuasai oleh orang Romawi dan orang Goth. Mereka lebih memilih untuk pergi ke daerah kekuasaan Romawi yang kaya di Afrika Utara. Daerah di kawasan ini merupakan daerah yang subur dan menjadi pensuplai gandum bagi orang Romawi. Di bawah pimpinan Gaiserik, orang Vandal yang barbar ini dengan cepat menguasai Afrika Utara dan menguasai kekayaan alamnya. Meskipun begitu, seperti semua suku German yang lain, karena lebih bodoh, mereka tetap mempekerjakan orang-orang Romawi untuk megurus masalah birokrasi.

Tidak puas berhasil menguasai Afrika Utara, orang Vandal bergerak memasuki Italia dan menginginkan Roma. Romawi tidak tinggal diam. Seorang bangsawan Romawi yang sangat lihai berdiplomasi dan mengatur strategi bernama Aetius memanfaatkan orang Hun dari Eropa Tengah untuk memadamkan pemberontakan ini. Alih-alih membantu, orang Hun di bawah pimpinan rajanya yang sangat masyhur berama Atilla justru menginginkan kekuasaan Romawi. Kekisruhan di kekaisaran yang berujung pada meninggalnya Kaisar, Aetius, dan Atilla telah memberi kesempatan bagi Gaiserik untuk masuk ke dalam kota Roma. Penjarahan hebat kembali terjadi saat orang-orang Vandal masuk ke kota tua Roma tahun 455 M. Kegiatan perusakan dan penjarahan ini diabadikan menjadi istilah vandalisme yang digunakan untuk suatu kegiatan perusakan terhadap fasilitas umum yang sudah terpasang dengan baik.

Setelah takluknya Roma, praktis orang German telah menguasai seluruh Eropa Barat. Namun tetap saja, orang-orang German masihlah menganggap diri mereka barbar dan tidak pantas menguasai Romawi. Mereka tetap memilih orang Romawi sebagai penguasa boneka dengan maksud merebut hati rakyat agar tetap mau taat pada kekaisaran. Hingga terpilihlah Odoacer sebagai penguasa Vandal yang menjadi jenderal Romawi. Tidak seperti penakluk dari German sebelumnya yang masih menganggap kekuasaan tetap harus dipegang oleh orang Romawi, Odoacer memutus dinasti kekaisaran Romawi dan menunjuk dirinya sebagai penguasa kekuasaan Romawi. Dengan ini, maka berakhirlah kekuasaan Romawi Barat.


Ostrogoth

Kekaisaran Romawi sejak abad ketiga Masehi memiliki dua pusat. Selain kekaisaran Romawi Barat di Roma, terdapat pula Kekaisaran Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel yang saat ini dikenal sebagai Istanbul. Kaisar Zeno di Konstantinopel tidak suka melihat kekaisaran leluhurnya di Italia dikuasai oleh orang-orang German. Melihat ini, ia merasa harus mengirimkan pasukan ke sana untuk membebaskan Romawi Barat dari cengkeraman orang-orang German yang barbar itu dan menguasainya sebagai kekuasan Romawi Timur.

Seperti halnya strategi orang Romawi yang umum digunakan, Kaisar menggunakan cara perpecahan dan belah bambu. Ia meminta suku German lainnya, yakni Ostrogoth, untuk menyerang Italia. Ostrogoth yang saat itu dipimpin oleh Theodorik, seorang yang dibina dan dibesarkan oleh kekaisaran Romawi Timur, berangkat menuju Italia dengan membawa pasukan yang sangat besar. Setelah menundukkan orang-orang Vandal yang telah melemah karena keserakahan mereka sendiri di Afrika Utara, Theodorik menuju Italia dan berperang melawan orang-orang German di sana. Theodorik berhasil mengalahkan sesama orang German dan segera menjadi penguasa di kawasan kekuasaan Romawi Barat.

Karena dibesarkan dan berhutang budi oleh Romawi Timur, Theodorik menganggap kekuasaaannya berada di bawah Romawi Timur. Ia juga menjalankan kekuasaannya dengan prinsip-prinsip birokrasi kekaisaran Romawi. Theodorik dikenal sebagai raja yang memimpin dengan bijak. Ia juga lebih memfokuskan pembangunan pada tempat-tempat kebudayaan dan kesenian seperti halnya yang menjadi ciri khas kekuasaan Romawi. Masa saat Theodorik memerintah dikenal sebagai Masa Pencerahan atau Renaissans pertama bagi orang barat.


Burgundy

Serbuan pertama dari Burgundi ke Kekaisaran Romawi bersama Vandal, Alans, dan Suevi yang melintasi sungai Rhine pada tanggal 1 Januari 407. Tidak seperti yang lain, yang sebagian besar melewati Galia, Burgundi berdiam disekitar Worms (Borbetomagus) di daerah Rhine dan, bersama dengan suku Alans, mengangkat kaisar boneka, Jovinus (411-413). Setelah penurunan tahta Jovinus, yang raja Burgundi, Gundahar, disahkan sebagai foederatus oleh Kaisar Honorius. Namun, ini tidak berlangsung lama, dan Aetius bergerak melawan Burgundi bersama sekutunya Kekaisaran Hun pada tahun 436. Pembantaian Burgundi rupanya diingat dalam kisah-kisah para Nibelungen, dengan nama Gundahar yang diterjemahkan sebagai "Gunnar."

Tak lama kemudian, Burgundi diterima lagi sebagai foederati dan lahan yang diberikan di Sabaudia (atau Sapaudia), Savoy kemudian (443). Ini menciptakan kerajaan yang lama, kemudian diperluas untuk proporsi akrab dari sejarah kemudian. Sebagaimana dicatat, Gundobad menikmati karir di Pengadilan Romawi Barat, di mana ia secara pribadi membunuh Kaisar Anthemius (472) dan kemudian diikuti pamannya Ricimer sebagai Magister Militum Barat (472-474) - sampai diusir oleh Julius Nepos. Membuang saudara-saudaranya, ia memerintah Burgundi turun ke 516, mengawasi hal-hal seperti berlakunya kode hukum Lex Romana Burgundionum dan Lex Gundobada. Awal ini menjanjikan, dan adopsi Katolik (di tempat Arianisme) oleh anaknya Sigismund, yang, bagaimanapun, segera padam oleh kaum Frank, meskipun fakta bahwa sepupu mereka sendiri, St Chlothilda, adalah Bupati Frank Raya ( 511-c.544) pada saat yang terakhir dua Burgundi Kings. Rupanya dia prefered kekuatan putranya atas bahwa sepupunya.

Kerajaan Burgundi tetap memiliki banyak pasukan di banyak divisi dari Merovingian dan domain Carolingian, sampai kerajaan independen mengakibatkan  pada tahun 880. Peta menunjukkan subdivisi kemudian, terutama dari Kadipaten dan Free County, yang tetap berbeda untuk terpanjang. Atas dan Bawah Burgundy menjadi United Kingdom, berbasis di Arles (karenanya, "Arelate"). Akhirnya Kerajaan menghilang, dengan bagian-bagian yang sebagian besar diserap oleh Perancis. Nama Burgundy menjadi terutama terkait dengan Perancis Duchy of Burgundy (yang diberikan nama pada anggur daerah) dan harta kembali dalam Low Countries.


Lombardi 

Pemulihan Italia oleh orang Romawi dari Ostrogoth ternyata menjadi peristiwa yang menghancurkan bagi negara. Antara 536 dan 553 perang melonjak bolak-balik, mungkin melakukan kerusakan lebih dari semua pertempuran sebelumnya sejak invasi Italia oleh Visigoth pada tahun 410.

Tidak sampai abad ke-19 Italia menjadi merdeka. Ketika Lombard runtuh di  tahun 568, tidak adalah mereka cukup kuat untuk mengamankan seluruh negeri tidak pula orang-orang Romawi cukup kuat untuk mengusir mereka keluar. Semenanjung Italia terpecah-pecah oleh kerajaan Lombardi utama di utara (Lombardy), yang menonjol Romawi dari Roma ke Ravenna dan Venesia, beberapa adipati semi-independen Lombard di selatan (Spoleto dan Benevento), dan wilayah Romawi di selatan di Naples, Sisilia, dan poin lainnya. The Rome-Ravenna koridor kemudian "disumbangkan" kepada Paus oleh kaum Frank dan menjadi Negara-negara Kepausan, abadi seperti itu, secara keseluruhan atau sebagian, sampai tahun 1870, ketika Kerajaan bersatu Italia akhirnya menempati Roma. Lombard sendiri perlahan wax dalam kekuasaan sebagai Roma mengalami pukulan yang menghancurkan ditangani oleh kebangkitan Islam. Menemukan dirinya pada belas kasihan dari Lombard maju, Paus mulai untuk menarik kaum Frank. The Lombard kerajaan akhirnya sepenuhnya dikalahkan dan dianeksasi oleh Charlemagne di 774. The "Iron Crown of Lombardy" kemudian sebagian besar pada belas kasihan dari peristiwa politik luar Alpen.


Suku Jermanik Lainnya



Konfederasi dari Bavaria adalah ciptaan relatif terlambat. Suku asli di daerah tersebut, Rugians, hancur ketika mereka mencoba untuk menyerang Italia melawan Odoacer di 487. Bavaria terbentuk di tempat mereka. Kemudian, ketika Justinian berhasil menghancurkan Ostrogoth (552), Bayern pindah ke selatan sungai Donau, tetapi sekitar waktu yang sama mereka juga datang di bawah kendali kaum Frank. Dengan demikian, garis Kings, atau mungkin Dukes, setelah Frank kedaulatan, terus sampai aneksasi resmi oleh Charlemagne tahun 788.